Terbuka

Kamis, Oktober 30, 2014 Add Comment

Tidak semua orang bisa terbuka kepada orang lain. Ada yang lebih memilih menyimpan rapat ceritanya sendiri tanpa pernah ingin orang lain tahu. Adapula yang sebaliknya. Orang yang sangat terbuka dengan kehidupan pribadinya. Bahkan hal-hal yang seharusnya tidak diumbar, diumbar ke orang lain.

Saya sendiri tipe orang yang pilih-pilih kalau mau cerita masalah pribadi. Saya harus benar-benar yakin dan percaya kalau orang tersebut itu amanah. Mulutnya tidak bocor. Tapi.. susah untuk mendapatkan orang seperti itu. Jadi keseringan kalau ada masalah, dipendam saja sendiri. Atau lebih seringnya saya tulis dalam journal di notebook saya sebagai penggati buku harian.

Bagi saya tidak masalah mau menjadi orang yang terbuka, sedikit terbuka atau tertutup sekalipun. Yang penting, jangan sampai memaksa orang lain untuk terbuka kepada kita. Biarkan mereka dengan kesadaran dan keinginannya sendiri menemui dan berbicara dengan kita.

Suka Duka Menjadi Asstur

Minggu, September 28, 2014 Add Comment
Suka Duka Menjadi Asstur
*Ini adalah entri tanggal 12/10/2013

Dari dulu pengen banget jadi AssTur. Cuman gak kesampaian mulu. Walaupun akhirnya kesampaian juga. Eits sebentar… Apaan sih AssTur?

AssTur itu akronim dari Asisten Instruktur. Saya sebenernya sadar diri kalau saya itu tidak pandai berbicara di depan umum, ilmu saya juga terbatas tetapi entah kenapa saya nekat mengirimkan lamaran. Pas di wawancara sayapun menjawab dengan gagap dan terbata-bata, walau akhirnya diterima juga. Dalam hati saya, yakin saya diterima karena kekurangan SDM hahhahaha :v #ngenes

Hari pertama menjadi AssTur harus langsung berhadapan dengan mata-mata tajam penuh penilaian dari kakak tingkat. Mata-mata merendahkan dan tidak percaya, walau akhirnya saya berhasil juga membuat mereka sadar kalau saya tuh bisa *sombong euyy* atau mungkin saya aja yang kepedean.

Berlanjut ke semester berikutnya saya harus berhadapan dengan akuntansi. Sumpah sudah programnya ribet, dasar akuntansi yang saya miliki juga sudah musnah dimakan waktu. Semester satu saya belajar akuntansi, eh sekarang harus berhadapan lagi.

Para Mahasiswa juga selalu beranggapan bahwa AssTur itu serba tahu, padahal kenyataannya kami masih sama-sama belajar. Bedanya kami belajar lebih dulu dari kalian, belajar lebih cepat dari kalian. Belajar terus agar tidak tertinggal dan mampu menjawab pertanyaan dan permasalahan yang ada.

Disitulah enaknya, kami dituntut untuk terus belajar. Belajar program-pogram yang belum dipelajari sebelumnya bahkan program jurusan lain. Mengingat-ingat kembali materi yang sudah pernah dipelajari dan ini membuat materi-materi yang dulu dipelajari tidak terbang hilang entah kemana. Jadi menempel terus.

Rasanya tuh malu banget kalau ada yang nanya, ada yang minta dibenerin programnya saya tidak bisa menjawab ataupun menyelesaikannya. Rasanya sedih saat ujian mereka tidak bisa mengerjakan. Apakah cara mengajar saya enggak masuk ke pemahaman mereka. Cara saya menyampaikan materi tidak bisa mereka pahami. Rasanya deg-degan saat ditinggal instruktur untuk mengajar sendirian. Dilain sisi rasanya lega saat kita berhasil menjawab ataupun membetulkan dan menemukan kesalahan yang mahasiswa buat. Rasanya seneng juga ada media untuk berlatih mengajar saat instruktur tidak ada. Hahahhaha

Yah begitulah suka duka menjadi AssTur yang saya rasakan.

Terima Kasih untuk Bapak MFF

Minggu, September 28, 2014 Add Comment
Sebenarnya entri ini adalah entri tanggal 12 Mei 2014. Berhubung saya berniat menghapus blog wordpress saya, jadi saya pindahkan kesini. Kenapa tidak diekspor? Saya ga ngerti.

dr tumblr monyetkertas

Terima kasih untuk Bapak MFF, Bapak Huda. Semoga sukses di tempat yang baru. Telat banget postingnya, tapi ga apa, kan.

Yah ga terasa sudah setahun, walaupun baru mengenalnya di semester kedua jadi asisten :) . 

Kalau kata Bapak MJR sih, ga ada yang namanya perpisahan dengan sahabat, karena yakin suatu saat akan bertemu lagi. Dan kata beliau lagi, kehilangan pacar ga ada seberapa sakitnya ketimbang kehilangan sahabat yang sudah dianggap kayak saudara. #freepukpuk buat Bapak MJR. I Know that Feel, Pak.wekeke. Jadi kesepian ya, temennya ga ada :)

Selama ini pasti kami, khususnya saya, sering merepotkan, bahkan sekarang juga masih merepotkan. Nanya-nanya lewat BBM, entah mengganggu apa tidak. Semoga sih tidak mengganggu. Oh, iya sepertinya banyak banget mahasiswi yang patah hati deh. Beuh, ternyata populer banget si Bapak, menyaingi Bapak ECR :) . Itu hasil kepo kasar saya sih :v

Akhir kata, Terima Kasih sangat sangat banyak. Sukses dimanapun nanti. Doakan kami juga sukses.

Menjaga Rahasia

Sabtu, September 27, 2014 4 Comments
Entah apa yang membuat teman-teman sering curhat ke saya. Apakah muka saya seperti tong sampah yang siap menampung uneg-uneg mereka :D . Padahal mereka sering mengata-ngatai saya, katanya saya ember hehehe. Padahal saya ga pernah umbar-umbar rahasia. Sumpah saya bukan ember. Saya ini bak yang selalu siap menampung keluh kesah kalian. Buktinya kalian masih sering curhat ke saya. Apa sih alasannya? Apa karena ga ada orang lain lagi? Apa karena saya seorang pendengar yang baik? Apa karena saya memberi solusi yang jitu *hahaha, kalau yang ini saya sendiri ragu. Entahlah apapun alasan kalian, saya akan dengan senang hati mendengarkan kalian.

Tapi, tahu ga sih kalian? Terkadang saya lelah. Bukan lelah mendengarkan cerita kalian. Sumpah!. Saya senang kok bisa membantu mengurangi beban kalian. Saya lelah kadang harus berpihak kepada siapa jika diatara kalian ada yang sedang berantem. Saya lelah mengetahui informasi yang seharusnya tidak saya ketahui. Saya lelah mengetahui informasi yang tidak enak tentang kalian. Dan yang utama, saya lelah. Saya lelah karena tidak ada tempat untukku berbagi. Hahay, gimana mau berbagi, gimana mau curhat, saya belum bicara kalian sudah nyerocos dengan masalah kalian. Gimana saya mau curhat, kalau ternyata kalian sedang ada masalah. Gimana saya mau curhat, ketika saya membutuhkan, kaliannya enggak tahu kemana.

Namun terlepas dari itu semua. Saya sangat sangat senang. Apa pasal? Itu artinya kalian mempercayai saya sebagai pendengar dan penjaga rahasia yang baik. Saya senang bisa ikut megurangi beban pikiran kalian walau terkadang saya tidak bisa memberi solusi yang memuaskan. Toh menjadi pendengar saja, saya rasa sudah cukup untuk kalian melepaskan beban pikiran, kan?
Satu hal penting, menjaga rahasia itu tidaklah mudah. Kalau boleh memilih, saya tidak ingin mengetahui dan menjaga rahasia siapapun. Tetapi sudah nasib kali ya :D

BuBar (Buka Bareng) Wartelisti

Selasa, Juli 15, 2014 4 Comments
Tanggal 13 Juli 2014 adalah kali kedua saya ikut BuBar (Buka Bareng) Wartelisti. Lokasi pertama adalah di kosan Yunet, member wartelisti yang katanya salah ngefans dengan seseorang. Yang sepertinya juga agenda  pacar lima langkahnya sudah terealisasi  /人◕‿◕人\ .

Lokasi kedua adalah KCP, dan itu kali kedua juga saya ke KCP *katrok emang*. Berhubung saya datangnya terpisah alias sendirian, otomatis saya plonga plongo kayak orang ilang. Tengok sana tengok sini, mana lokasinya ╮(╯_╰)╭ . Yaah daripada plonga plongo mending gue lihat pameran komunitas ular gitu.

Betewe, belum pada tahu kan, apa itu wartelisti? Big No buat yang jawab wartelisti adalah komunitas pengguna wartel. Wartelisti adalah.... ah saya tak tega untuk meneruskannya. Yasudahlah yang penasaran pm saya aja ◕‿‿◕ .

Singkat cerita akhirnya saya berhasil menemukan mereka (Teh Putri dan Bagus) yang sedang menunggu di depan HokBen. Ternyata mereka sedang kebingungan mencari tempat karena sudah penuh semua. Akhirnya kami ke PH dan akhirnya kami menunggu sambil ngelihatin orang-orang bukber. Sambil menunggu tak lupa sebagian dari kami ngemil kerupuk. Beneran, bawa kerupuk.

Karena tak tahan lagi, akhirnya kami pindah ke HokBen untungnya antrian sudah mulai berkurang. Ok udah gitu aja cerita Bubarnya haha  (゚∀゚) 

Mari Berbuka
Ki-Ka : Bagus, Beti, Excitika, Teguh
Kanan Only Depan-Belakang : Yunet, Ferti, Teh Putri, Ijod

Belajar Bersama

Kamis, Juli 10, 2014 Add Comment

Terima kasih atas kerja sama dan kebersamaannya selama ini. Semangat dan sukses buat kita semua!.  ◕‿‿◕  \(◕‿◕)/

Menjadi Aku

Kamis, Juli 10, 2014 Add Comment

Aku sudah tidak bisa lagi. Aku tidak bisa menjadi “aku” yang kalian inginkan. Aku tak bisa lagi menjadi “aku” yang dicintai dan membuat orang di sekitarku bahagia karena aku tidaklah sesempurna itu.

Sebenarnya aku adalah sosok yang dingin dan dipenuhi kegelapan tapi aku selalu berpura-pura jadi sosok yang riang. Semuanya menganggap “aku” yang seperti itu menyenangkan dan aku juga merasa begitu.

Tapi saat ini aku sudah lelah menjadi sosok itu. ~ Iori Nagase, Kokoro Connect

***

Kadang perasaan seperti ini (yang dirasakan iori) muncul dalam diriku. Saya memang tidak bisa menyenangkan semua orang. Meskipun saya berusaha semampunya, pada akhirnya saya yang lelah dan tersakiti.

Jangan Memendam Masalah

Kamis, Juli 10, 2014 Add Comment

“Sekarang akan kuberitahu hal yang memalukan bagiku. Apalagi di hadapan cowok yang kucintai, pokoknya rasa malu ku ini sudah maksimal. Seperti yang kau tahu, aku mencintai Taichi. Belakangan rasa cintaku semakin menjadi-jadi bahkan dia sampai muncul di mimpiku. dan suatu hari untuk pertama kalinya aku bermimpi melakukan hal mesum bersama taichi. Tapi sebelum semuanya selesai aku malah terbangun. Asal kau tahu saja, kami melakukannya dengan posisi seperti ini!.

Saat terbangun rasanya jantungku mau copot dadaku sesak dan sulit bernafas tapi disaat yang sama aku merasa menyesal karena belum selesai melakukannya jadi sebagai gantinya aku membayangkan Taichi lalu mulai me….. (maksudnya melakukan masturbasi, wahahahahha, *red)

Bagaimana? 

Kedengarannya memang setengah-setengah tapi tetap saja sangat memalukan, bukan? Kau memang benar aku ini terlalu egois. Awalnya aku mencoba mendekatkan kalian berdua, tapi aku malah jatuh cinta padanya tapi aku sadar sekarang kalau itu memang tak bisa dihindari. Kalau aku yang dulu yang selalu menyelesaikan apapun dengan logika mungkin takkan pernah menerimanya tapi aku yang sekarang mau menerimanya. Aku tak butuh logika, bukti atau apapun lagi. Mungkin aku memang bukan sosok yang bisa diandalkan, tapi.. aku percaya dan yakin pada keputusanku sendiri. Jika ada yang membuatmu keberatan silakan utarakan sekarang. Aku tahu kalau sudah berlaku seenaknya makanya kaupun boleh melakukannya dengan seenaknya. Jangan diam saja utarakan semuanya!”

*** 

Kalimat diatas adalah cuplikan dialog pengakuan Himeko Inaba kepada Nagase Iori dalam anime Kokoro Connect. Pengakuan yang konyol dan memalukan bagi seorang cewek. Bayangkan cewek mengaku bermimpi dan melakukan hal mesum serta melakukan masturbasi di depan cowok yang dia sukai. Kalau kalian yang merasa cewek apakah bisa seberani itu? Saya yakin kalian tidak akan berani. Jaim, gitu lokh. Dan kalau kalian yang jadi Taichi aka si cowok, bagaimana pendapat kalian mendengar pengakuan tersebut? Mungkin sebagian besar dari kalian merasa illfeel. 

Tetapi bukan masalah pengakuan mesum itu yang ingin saya bahas disini melainkan pengakuan Inaba yang menjadi mak comblang eh malah dianya yang kepincut. Bayangkan setelah Iori jatuh cinta dan hampir pacaran dengan Taichi, Inaba malah mengaku jatuh cinta dengan Taichi. Beranikah kamu mengaku mencintai orang yang dicintai sahabatmu. Kalau saya sih enggak hehehe…

Anehnya, Iori malah biasa-biasa saja. Tidak menunjukkan rasa marah dan kecewa. Dia malah mengajak berkompetisi untuk mendapatkan Taichi. Awalnya sih seakan tidak ada masalah. sampai akhirnya ada masalah. Dan Iori selalu menghindari teman-temannya. Maka dari itu Inaba membuat pengakuan itu dan meminta Iori untuk berbicara.

Masalah tidak akan pernah selesai jika kita menghindar dan terus berlari menjauh. Masalah tidak akan selesai jika kita terus pendam dalam hati. Masalah tidak akan pernah selesai jika kita hanya diam. Right? Jika ada masalah bicarakanlah dengan orang lain, jangan dipendam sendiri*menasehati diri sendiri* Daripada kita memendamnya lebih baik kita bicara dengan orang lain untuk mencari solusi atau mencari solusi sendiri. Apakah nanti berhasil atau tidak yang penting kita telah berusaha memecahkan masalah tersebut. Bukan berarti juga setelah kita membicarakan masalah kita dengan orang lain semuanya akan berakhir beres. Belum tentu. Bisa saja bertambah runyam. Siapa yang tahu, kan?

Terus harus bagaimana dong?

Naa, seperti yang dikatakan Inaba kita harus yakin pada keputusan kita sendiri. Keputusan yang kita ambil untuk memecahkan masalah tersebut. Membuat keputusan memang sulit. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Maka dari itu jangan gegabah pula dalam membuat keputusan. Setelah kita membuat keputusan, kita harus meyakini keputusan yang telah kita buat tersebut. 

Yawesslah yak. Kayak orang bener saja postingan kali ini. Padahal saya juga masih suka memendam masalah. Tapi pelan-pelan saya mulai mencoba untuk mengurangi kebiasaan ini. Mencoba mencari solusi sendiri, kalau sudah mentok baru bercerita dengan orang lain untuk mendapatkan saran dan solusi dari sudut pandang orang lain.

Kacamata

Senin, Juli 07, 2014 Add Comment

Kacamata adalah salah satu benda yang saat ini sangat wajib untuk saya miliki. Apa pasal? Minus saya sepertinya semakin bertambah. Sebenernya saya sudah mempunyai kacamata akan tetapi rusak. Ya, mau tidak mau saya harus menabung kembali untuk membeli kacamata. Rasanya tersiksa banget tidak memakai kacamata. Penglihatan buram. Sungguh nikmat Allah yang telah saya sia-siakan adalah mata.

Seandainya dulu saya mendengarkan perkataan keluarga saya. Mungkin saat ini penglihatanku masih normal. Ya seperti biasa penyesalan selalu datang terlambat. Kalau datang di awal namanya rencana.

Sejak kecil saya hobi membaca. Ya lebih tepatnya membaca sambil tiduran. Selain itu saya hobi pula nonton TV. Dan jarak menonton saya itu deket sekali. Apalagi kalau sudah film power rangers dan kawan-kawan. Alhasil lambat laun penglihatan saya mulai bermasalah.

Sampailah pada suatu waktu, akhirnya saya memutuskan membeli kacamata. Bodohnya lagi, saya hanya memakainya pas di kelas saja. Jadi lepas pasang gitu. Konon katanya itu tidak diperbolehkan. Mungkin benar juga, soalnya yang saya rasakan minus saya semakin bertambah saja. Dan disaat saya sudah mulai terbiasa memakai kacamata, kini kacamata satu-satunya rusak. Dan saya masih belum ada uang untuk menggantinya.

Terbayang dong rasanya jadi orang kayak saya. Tidak bisa melihat dengan jelas benda-benda yang jauh.Buram. Semoga saja, saya cepat mengumpulkan uang agar bisa membeli kacamata yang baru. Amiin.

Nah buat teman-teman yang penglihatannya masih bagus, dijaga ya, jangan sampai kayak saya.