Saya dan Lift

Sabtu, Mei 30, 2015 2 Comments

Apa kabar semua? Apa kabar blog ini? Hehehe... sudah lama sekali saya tidak memperbaharui entri blog ini. Maaf untuk yang telah membaca CMG dan menunggu kelanjutannya. Pasti akan saya lanjutkan. Jadi ngapain aja selama ini? Tenang saja, saya masih baik-baik saja (yakali ada yang nanya, pede banget yak :p).
Yah, saya masih baik-baik saja. Saya masih anak pesantren. Pengangguran Santai dan Keren. Tak terasa sudah mau setahun saya menganggur setelah wisuda :( . Untuk 6 bulan pertama, saya masih ada kegiatan-kegiatan yang menghasilkan receh. Dan sisanya hanya mondar mandir menguras dompet.
Saya mengikuti tes kesana kesini, kirim lamaran kesana kesini. Namun sampai sekarang belum ada hasil. Hasil yang sangat jelas adalah duit saya ludes buat ongkos transportasi kesana kesini, kirim surat lamaran.
Banyak banget pengalaman saya mengikuti tes yang ingin saya ceritakan. Nanti deh saya ceritakan. Pokoknya ada salah satu perusahaan yang sangat keren. Saya ingin sekali bekerja disana tetapi saya gagal interview user. Lalu saya interview user untuk staff marketing di salah satu perusahaan. Dan lagi-lagi saya gagal padahal ini adalah tahap akhir dari serangkaian tes. Huft. Mana interview usernya bikin saya pusing. Pertanyaannya di luar logika saya. Atau saya memang terlalu bodoh.
Baru-baru ini saya ikut tes di Jakarta. Yang saya ingin ceritakan bukan tentang tesnya. Yang saya ingin ceritakan adalah LIFT. Yah lift. Karena tempat saya tes ada di lantai 9 otomatis saya harus menggunakan lift. Bukan masalah saya tidak tahu cara menggunakan lift. Memang sih saya tidak tahu caranya. Katro banget ya. Hahaha. Tapi yang membuat saya males untuk menggunakan lift adalah saya merasa mual. Yah saya mabok naik lift, untung tidak sampai muntah.
Sebelumnya saya sudah pernah naik lift ketika mengunjungi teman yang sedang dirawat di rumah sakit. Saat itu hanya lantai 2 tapi saya sudah merasa pusing dan mual ingin muntah. Lalu bagaimana nasib saya ketika harus menggunakan lift sampai lantai 9. Hadeuh beneran pusing dan mau muntah. Untung tidak muntah. Mau ditaruh dimana muka saya yang katro ini.
Saya tidak masalah (tidak merasakan mual dan pusing) ketika liftnya berjalan naik atau turun. Saya bermasalah ketika liftnya akan berhenti di lantai tertentu. Baru pusing dan mualnya menyerang.
Duh katronya saya.
Adakah yang mempunyai nasib sama seperti saya mabok naik lift?